Cara Pemeliharaan Larva dan Benih Ikan Patin
Setelah membahas Cara melakukan Striping pada Ikan Patin, selanjutnya yang akan kita bahas pada postingan ini adalah pemeliharaan larva ikan patin.
Wadah pemeliharaan larva dapat terdiri dari berbagai macam jenis mulai dari akuarium, bak fiber, bak semen maupun bak kayu, hal terpenting yang harus diperhatikan adalah kebersihan dan ukuran wadah. Padat tebar larva adalah sekitar 60-80 ekor per liter.
Larva dipelihara selama 15 hari, sehingga larva ikan akan mencapai ukuran 3/4 inchi. Larva ikan patin diberikan pakan naupli artemia dari umur 30 jam hingga 7 hari. Adapun pada hari ke 8 hingga 15 larva diberi pakan cacing sutra. Suhu optimal untuk pemeliharaan larva ikan patin adalah antara 29-30 derajat Celcius.
Selama pemeliharaan larva dilakukan penyiponan sisa pakan dan faeces secara rutin, penambahan dan penggantian air dapat dilakukan setelah 4 hari pemeliharaan dan dilakukan secara rutin minimal setiap 2 hari sehari atau sesuai dengan kebutuhan.
Larva akan berangsur-angsur berubah menjadi benih pada umur sekitar 15 hari dan pada umur tersebut benih kemudian dipanen dan didederkan pada waktu yang lebih besar agar pertumbuhan benih lebih optimal.
Wadah pendederan dapat berupa bak semen ataupun fiber hingga benih berukuran 2-3 inchi, seluruh kegiatan pemeliharaan larva hingga benih harus dicatat dan terdokumentasi dengan baik, hal ini untuk menghitung biaya produksi yang dikeluarkan untuk memproduksi benih patin.
Selain itu bertujuan untuk memudahkan dalam evaluasi apabila terjadi kendala dan masalah dalam proses pemeliharaan benih.
Demikianlah postingan kali ini, semoga postingan ini bermanfaat bagi para pembaca. Untuk postingan selanjutnya yang akan kita bahas adalah Persiapan Wadah Pemeliharaan Larva Ikan Patin. Semoga sukses selalu buat kita.