--> Skip to main content
Budidaya

follow us

Persiapan Wadah Pemeliharaan Larva Ikan Patin

Persiapan Wadah Pemeliharaan Larva Ikan Patin

Kembali lagi hadir dalam blog budidaya, merujuk postingan yang kemarin yakni Cara Pemeliharaan Larva dan Benih Ikan Patin.

Penulis sengaja membuat urutan dalam memberikan postingan dalam blog ini, jadi apabila memang ada yang baru memulai pembudidayaan ikan patin dapat mengikuti langkah demi langkah yang disajikan dalam blog ini.

Wadah yang dapat digunakan untuk pemeliharaan larva yaitu akuarium, bai fiber, bak semen, atau bak kayu. Hal yang perlu diperhatikan adalah ketinggian air media pemeliharaan larva sebaiknya tidak terlalu dalam atau tinggi.

Idealnya adalah 20-40 cm, apabila terlalu tinggi akan menyulitkan larva dalam mengambil oksigen dari udara, karena ikan patin sesekali akan mengambil oksigen terlarut dalam air cukup karena diberikan aerasi.

Sebelum digunakan untuk pemeliharaan larva, wadah dicuci dengan deterjen hinggi bersih kemudian dibilas dengan air bersih kemudian dibilas degnan desinfektan seperti klorin, kaporit, atau PK, kemudian dibilas dengan air bersih dan dibiarkan kering.

Setelah benar-benar kering wadah dapat diisi dengan air bersih sebagai media pemeliharaan larva, pengisian air dilakukan sehari sebelum larva akan ditebar, ke dalam wadah ditambahkan aerasi.

Larva ikan patin dapat diberikan pakan nauplius artemia setela berumur 30-35 jam setelah menetas hingga larva berumur 7 hari. Frekwensi pemberian pakan berupa nauplius sebanyak 5 kali dengan interval waktu 4 jam sekali. 

Pada hari kedua dan ketiga sebaiknya frekwensi pemberian pakan ditingkatkan menjadi 6 kali dengan interval waktu 4 jam sekali. Hal ini dikarenakan pada umur tersebut tingkat kanibalisme larva sangat tinggi. 

Sedangkan pada hari ke 4 hingga hari ke 7 frekwensi pemberian pakan kembali diturunkan menjadi 5 kali dengan interval waktu 4 jam sekali.

Setelah berumur lebih dari 7 hari larva diberikan pakan pengganti berupa cacing sutera, cacing sutera yang diberikan harus dicincang terlebih dahulu hal ini karena ukuran bukaan mulut larva yang masih terlalu kecil.

Demikianlah postingan kali ini, semoga sangat bermanfaat bagi para pembaca setia blog ini. Mohon maaf apabila masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam menyajikan materi Persiapan Wadah Pemeliharaan Larva Ikan Patin.

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar