Cara Striping Pada Ikan Patin
Setelah membahas mengenai Penyuntikan hormon pada ikan patin. Maka Proses selanjutnya adalah menstriping indukan patin.
Oleh karena itu persiapan peralatan harus dilakukan dengan teliti sebelum kegiatan pembenihan dimulai.
Setelah 6 jam setelah penyuntikan kedua dilakukan pengecekan terhadap indukan patin betina dilakukan pengecekan terhadap indukan betina apakah sudah ovulasi atau belum, langkah pertama yang dilakukan adalah pembiusan terhadap indukan patin.
Hal ini dimaksudkan agar memudahkan dalam proses pengecekan dan mengurangi tingkat stress pada indukan ikan patin. Pembiusan dilakukan dengan menggunakan benzocaine dengan dosis 100 ppm.
Setelah indukan terbius langkah selanjutnya adalah pengecekan ovulasi, ovulasi dilakukan dengan cara mengurut perut indukan ikan patin dari arah perut ke lubang genital, langkah ini dilakukan dengan hati-hati, waktu striping yang tepat adalah pada saat telur keluar ketika dilakukan pemijatan yang lembut pada bagian perut dan jangan melakukan pijatan yang keras atau dipaksakan.
Apabila indukan ikan patin belum ovulasi maka dilakukan penimbangan berat indukan patin dan kanulasi dengan kateter. Adapun tujuan dari penimbangan tersebut adalah untuk mengetahui ada tidaknya penambahan berat pada induk, apabila berat indukan patin bertambah maka dimungkinkan ada perkembangan telur tetapi lambat, sedangkan tujuan dari kanulasi adalah untuk melihat perkembangan oosit.
Menimbang indukan patin dan kanulasi ini baik dilakukan apabila memungkinkan. Namun bukanlah suatu keharusan, apabila indukan ikan patin belum juga ovulasi maka kegiatan pengecekan tidak menempel satu sama lain.
Untuk menghilangkan larutan tanah merah pada telur dilakukan beberapa kali pembilasan menggunakan air bersih hingga telur bersih sempurna. Telur yang telah bersih kemudian siap untuk dimaksudkan dalam corong penetasan.
Telur yang telah menetas pada media akuarium, fiber ataupun bak haruslah di sipon atau dibersihkan kotoran yang berasal dari cangkang telur atau telur yang busuk dan tidak menetas.
Ada hal lain harus diperhatikan yaitu ketika telur sudah menetas kita pun harus segera menyiapkan pakan, dimana pakan yang biasa diberikan adalah Artemia.
Demikianlah postingan pada hari ini, mohon maaf apabila agak terlambat karena kelelahan jadi istirahat sejenak dan baru bisa lanjutkan menulis artikel ini pada pukul 16.00 WIB waktu Lampung Tengah Bandar Jaya hehe.
Postingan selanjutnya yang akan kita bahas yaitu mengenai Cara Pemeliharaan Larva dan Benih Ikan Patin. Semoga artikel-artikel dalam blog ini banyak manfaat dan memberikan pengetahuan bagi pemula ataupun sebagai ilmu tambahan bagi yang sudah mastah. Salam sukses selalu.