--> Skip to main content
Budidaya

follow us

Cara Budidaya Ikan Cupang Hias

Cara Budidaya Ikan Cupang Hias

Ikan Cupang hias telah dipelihara sejak lama oleh masyarakat Indonesia, yaitu sekitar 1965 an. Namun, cupang generasi ini belumlah bervariasi seperti sekarang.

Penggemarnya pun masih dari kalangan ekonomi menengah ke bawah. Pada tahun 1970 an, importir ikan hias mencoba memasukan jenis baru dengan sirip yang lebih pendek dan bersirip panjang.

Pada perkembangannya, cupang bersirip pendek menjadi cupang untuk aduan, sedangkan yang bersirip panjang adalah cupang untuk hiasan.

Karakter khas ikan cupang, baik aduan maupun hias, sama-sama agresif atau galak. Namun, cupang memiliki daya tahan tubuh yang cukup kuat terutama untuk bertahan di air dengan kadar oksigen yang minim.

Mereka juga mampu bertahan hidup di perairan dangkal, daerah persawahan, bahkan rawa-rawa. Cupang hidup berkoloni dalam air yang tenang dan memiliki pH 6,8-7,4 dengan suhu air 25-30 derajat celcius.

Cupang-cupang ini kemudian semakin dikembangkan oleh para breeder dan menghasilkan cupang generasi baru dengan ekor yang memiliki bentuk duri memanjang seperti sisir dan ada pula yang berbentuk gelembung-gelembung seperti balon kecil.

Cupang yang baik tubuhnya tidak ada cacat dan cukup proposional. Sirip-siripnya utuh dan rapi dengan warna tubuh yang cemerlang.

Cara Pembiakan Ikan Cupang Sebagai Berikut :
  • Pilihlah cupang yang tidak cacat, sehat dan lincah. Perhatikan juga kecemerlangan warna tubuh cupang.
  • Umur yang cukup bagi cupang untuk dibiakan yaitu berkisar 2-5 bulan. Dengan demikian, harga cupang pun lebih murah.
Cara Pemijahan Ikan Cupang :
  • Sediakan akuarium dengan ukuran 20 x 40 cm dengan ketinggian air sekitar 20 cm. Anda juga dapat menggunakan toples kaca atau bak semen dengan ukuran 1m x 2m atau 1m x 1m dengan ketinggian kira-kira 30-40cm.
  • Apapun media pemijahannya, buatlah semacam sekat atau kamar-kamar yang terbuat dari kayu dengan ukuran sekitar 20 cm x 20 cm. Tambahkan tanaman air seperti eceng gondok yang mengapung atau jenis tanaman air yang memanjang ke bawah. Gunanya untuk membantu indukan jantan membuat sarang.
  • Anda dapat menggunakan air biasa yang didiamkan selama 24 jam sebagai sarana penguapan zat atau gas yang dapat meracuni indukan.
  • Pilihlah indukan yang berukuran 5 cm dan umurnya sudah mencapai 6 sampai 7 bulan. Jumlah indukan jantan dan betina harus sebanding karena perkawinan cupang bersifat monogami. Induk-induk tersebut kemudian dipisahkan dan ditempatkan dalam wadah atau kolam yang terpisah dan diberi pakan alami seperti kutu air atau jentik nyamuk.
Cara membedakan Cupang Jantan dan Betina
Caranya cukup mudah. Cupang jantan berwarna terang dan cerah, bertubuh lebih besar, cupang jantan juga memiliki ekor dan sirip yang lebih panjang. Amati juga gerakannya, pejantan biasanya lebih agresif. 

Sedangkan cupang betina kebalikannya. Warnanya lebih buram dan pudar, tubuhnya lebih kecil dan perutnya sedikit buncit, memiliki ekor dan sirip yang lebih pendek walaupun sudah dewasa. Cupang betina memiliki pergerakan lebih lamban dibandingkan pejantannya.

Demikianlah artikel mengenai Cara budidaya Ikan Cupang hias, semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan pengetahuan tambahan, untuk mengembangkan ikan cupang dan mendapatkan generasi-generasi baru.

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar