--> Skip to main content
Budidaya

follow us

Mengenal Jenis Kelinci Ras Populer di Indonesia

Kelinci Ras Populer

Mengenal Jenis Kelinci Ras Populer di Indonesia merupakan awal yang baik dalam usaha peternakan kelinci ras populer di Indonesia. Saat ini terdapat banyak sekali jenis kelinci ras yang terlah dibudidayakan di Indonesia, baik itu sebagai kelinci hias, maupun sebagai kelinci produksi.


Setidaknya terdapat sebanyak 19 jenis kelinci yang mudah ditemui di Indonesia. Untuk mengenal lebih jauh jenis kelinci ras yang populer di Indonesia, berikut akan diuraikan ciri khas dari masih-masing jenis kelinci ras yang relatif banyak dipelihara penggemar kelinci maupun peternak kelinci di Indonesia.

1. Angora
Kelinci Angora adalah salah satu jenis kelinci peliharaan tertua berasal dari Ankara Turki, pertama kali ditemukan dan dibawa ke Eropa oleh pelaut Inggris. Kemudian dibawa ke Perancis tahun 1723. Tahun 1777 Angora menyebar ke Jerman.

Tahun 1920 pemeliharaan kelinci Angora meluas ke Negara-negara Eropa Timur, Jepang, Kanada, dan Amerika Serikat. Sampai saat ini Prancis menjadi pusat peternakan kelinci Angora terbesar yang ditujukan untuk menghasilkan wool.

Di Indonesia kelinci jenis Angora banyak diminati sebagai kelinci hias. Ada banyak jenis kelinci Angora, misalnya French Angora, German Angora, Giant Angora, English Angora, Satin Angora, Chinese Angora, Swiss Angora, Finnish Angora dan sebagainya.

Warna bulunya bervariasi mulai putih, coklat, hitam, agouti, bintik-bintik putih, abu-abu, orange, dan campuran warna-warna tersebut. Kelinci Angora memiliki bulu yang tebal dan lembut diseluruh bagian permukaan tubuhnya.

Selain itu terdapat ciri lain, yaitu adanya bulu yang tumbuh di ujung telinga dan kaki depannya. Bersamaan dengan bulu panjang yang terdapat di tubuhnya, kelinci ini memiliki temperamen yang lembut, tetapi tidak cocok untuk orang yang tidak suka menyisir binatang peliharaannya.

Pada umur dewasa mereka dapat mencapai berat 2,0 kg sampai dengan 4,0 kg baik jantan maupun betina, dan dapat hidup hingga berumur 5-7 tahun tergantung dari jenis dan pemeliharaannya.

Jumlah anak maksimal dalam satu kali melahirkan sebanyak 6 ekor. Pertumbuhan bulunya sangat cepat yakni 2,5 cm per bulan, sehingga harus rajin dicukur setiap tiga bulan sekali.

2. American Sable
Kelinci jenis ini pertama kali muncul pada tahun 1924, berasal dari crossing kelinci Chincilla oleh Otto B. Kelinci ini mulai diakui tahun 1931 dan tahun 1970 mulai populer. Selanjutnya tahun 1982 diakui oleh ARBA.

Kelinci American Sable ini berbadan besar dan bongsor, memiliki termperamen yang jinak dan senang dimanja manusia, hobby tidur sehingga sangat sesuai untuk hewan peliharaan kesayangan (pet).

Warna tubuhnya kebanyakan sepia, atau hitam. Pada bagian telinga, ekor, wajah, punggung dan kaki coklat sepia berwarna gelap atau hitam.

Pada bagian bawah warna sepia agak memudar. Umumnya memiliki mata berwarna coklat dan bila terkena pantulan sinar akan menampakan warna merah rubi. Jantan dewasa setelah 6 bulan dan betina 8 bulan. Berat kelinci dewasa hingga 8 kg.

3. Chinchilla
Nama Chinchilla sebenarnya adalah untuk warna. Warna dasar chinchilla adalah abu-abu gelap dengan warna mutiara abu-abu dan hitam.

Warna Chichilla muncul karena pada bulu kekurangan pigmen kuning dan karena efek optic, dari bulu warna hitam dan warna abu-abu menghasilkan penampilan warna abu-abu keperakan.

Kelinci Chichilla atau sering disebut American Chichilla, bentuk tubuh dan beratnya bermacam-macam dari mini, sedang hingga raksasa. Kelinci Giant Chichilla merupakan hasil persilangan antara standart Chichilla dan Flemish Giant.

4. Dutch
Kelinci Dutch atau juga sering dikenal dengan kelinci Belanda, awalnya berasal dari Negeri Kincir Angin Belanda. Kelinci Dutch memiliki rambut pendek dan kaya varian warna yang dimilikinya. Antara lain hitam, putih, coklat, abu-abu.

Ciri khas dari warna rambut kelinci Dutch adalah pola melingkat seperti pelana berwarna putih dari punggung terus ke leher sampai kaki depan bagian belakang dan kepala hitam, coklat atau abu-abu, moncong dan dahi putih.

Umumnya kaki depan seluruhnya putih, namun ada yang tidak demikian. Kaki belakang umumnya berwarna hitam atau warna lain dengan ujung kaki berwarna putih.

Ada pula yang sekaligus memiliki tiga warna, sering disebut dengan Tricolored Dutch. Karena kaya warna dan keunikan kombinasi rambutnya, kelinci dutch ini merupakan kelinci yang paling digemari oleh para peternak dan para pecinta hewan peliharaan.

5. English Spot
Kelinci ini berasal dari Inggris dan mulai diternakan pada abad ke 19 yang juga dikenal sebagai english rabbit. Kelinci ini merupakan silangan dari flamish giant, english lop, Patagonian, Angora, Dutch, silver dan Himalaya.

Warna dasarnya adalah putih bersih dan bertotol (spot). Variasi lainnya yaitu hitam, coklat, abu-abu. Spotnya terdapat diseluruh badan dan dihidung dan spot besar kelinci english spot memiliki garis hitam, coklat, abu-abu pada punggungnya.

Pada bagian perut terdapat totol (bintik-bintik) hitam, coklat, atau abu-abu. English spot termasuk jenis kelinci berbadan besar, hampir mirip dengan jenis rex namun berbulu lebih halus.

6. Flamish Giant
Kelinci jenis ini termasuk jenis raksasa karena tubuhnya yang besar sekali untuk ukuran kelinci pada umumnya, beratnya dapat mencapai 13 kg. Kelinci ini dengan pakan khusus beratnya pernah mencapai 22,23 kg dan masuk Guinnes World Records.

Kelinci ini dahulunya merupakan keturunan dari kelinci liar Argentina, pada abad ke 18 pedagang dari Belanda membawa kelinci raksasa dari Argentina ke Eropa dan membudidayakannya. Catatan resmi dari jenis ini sendiri baru ada pada tahun 1960.

Awalnya kelinci Flamish Giant hanya dikembangkan di Inggris untuk memenuhi kebutuh permintaan akan daging kelinci di Negara tersebut. Kemudian kelinci ini menyebar ke seluruh dunia, karena kebutuhan akan daging kelinci membuat kelinci jenis ini digemari dan diternakan secara besar-besaran di berbagai Negara.

Walaupun jenis kelinci Flamish Giant ini pada umumnya diambil dagingnya, namun di Indonesia cenderung sebagai kelinci peliharaan atau kelinci hias, karena banyak penggemar menyukai bentuknya yang besar.

Ciri-ciri umum dari Flamish Giant adalah mempunyai badan yang panjang (saat dewasa lebih dari 51 cm), besar, bertulang tebal, dan dada penuh berisi. Kepala lebar, telinga panjang dan tebal serta berdiri (saat dewasa panjang telinga lebih dari 15 cm), serta mempunyai kaki yang besar, panjang dan abu-abu terang, seperti pasir (sandy), abu-abu besi (steel Grey), dan putih.

7. Havana
Kelinci Havana ini disukai penggemar kelinci karena sifatnya yang tenang, temperamennya yang lembut, rambutnya yang lembut serta mengkilat. Sebenarnya kelinci Satin berasal dari kelinci Havana ini.

Kelinci Havana pertama kali dikembangkan di Belanda tahun 1898. Kemudian kelinci ini mulai menyebar di Eropa pada tahun 1908, di Amerika tahun 1916, dan sejak itu kemudian menyebar ke berbagai Negara lain, termasuk Indonesia.

Ciri-ciri Kelinci Havana sebagai berikut :

  • Memiliki tubuh yang kecil, pendek, namun kompak dengan bahu berotot.
  • Memiliki kepala kecil dengan leher hampir tak terlihat
  • Awalanya memiliki warna yang solid (warna seragam selurh tubuh) yaitu coklat, hitam, dan biru, namun saat ini juga muncul belang-belang akibat persilangan kelinci lainnya.
  • Memiliki bulu yang tipis, sangat lembut, dan mengkilap dengan panjang sekitar 2,5 cm
  • Berat rata-rata untuk kelinci jenis ini adalah 2,75 kg.

8.

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar