--> Skip to main content
Budidaya

follow us

Cara Budidaya Ikan Tetra

Cara Budidaya Ikan Tetra

Ikan Tetra termasuk dalam kelompok ikan hias yang menarik dan memiliki banyak penggemar. Keindahan tubuhnya yang memiliki salur merah, biru, dan hijau di sepanjang tubuh dari insang sampai ekornya sangat indah.

Jika kita membeli dalam jumlah banyak, gerombolan tetra di akuarium sungguh dapat menghibur diri dan baik untuk melepas penat seharian kerja di kantor.

Selain itu, tetra juga cukup tahan penyakit, tidak mudah mati, dan tidak merepotkan dalam pemeliharaan. Ikan tetra juga memiliki karakter yang tenang cenderung pemalu sehingga bisa digabungkan dalam satu akuarium dengan jenis ikan tenang lainnya.

Panjang maksimal yang dapat dicapai tetra adalah 5 cm. Ikan ini mulai dapat dibiakan ketika memiliki ukuran panjang 3,75 cm. Jenis tetra yang dikenal di Indonesia adalah silver tetra, neon tetra, blue tetra, dan green tetra.

Perawatan ikan tetra sendiri tidak terlalu merepotkan. Anda cukup membersihkan dan mengganti akuarium dengan rutin sekitar seminggu dua kali. Namun, untuk akuarium tanpa filter, setiap dua hari sekali ganti air akuarium. Air yang digunakan sebaiknya air sumur, jika terpaksa harus menggunakan air ledeng diamkan terlebih dahulu selama 24 jam.

Pembiakan
Diperlukan ketekukanan dan kesabaran dalam membiakan ikan tetra. Hal-hal yang harus diperhatikan antara lain sebagai berikut :
  • Air yang digunakan harus memiliki pH yang lebih kecil dari 6,4, bersifat asam, dan harus steril.
  • Sebenarnya, ikan tetra sangat suka dengan tempat yang gelap. Jadi ia akan tumbuh maksimal jika Anda memberinya ruang untuk bersembunyi, seperti akar pohon, atau gua tiruan dan batu karang.
  • Suhu air yang paling baik adalah 20 derajat celcius.
Setelah tempat dan persyaratan disiapkan, lakukan langkah-langkah berikut :
  • Pisahkan terlebih dahulu indukan tetra dengan pejantannya.
  • Tampung air hujan dan diamkan selama kurang lebih dua minggu. Jika tidak sedang musim hujan, gunakan air sumur yang bersih.
  • Bersihkan seteliti mungkin untuk pembiakan.
  • Masukan air hujan atau air sumur ke dalam tempat pembiakan.
  • Tetesi dengan air rendaman kayu asam secukupnya. Gunakan test kit untu menakar kadarnya. Diamkan selama 2 sampai 3 hari.
  • Setelah itu, masukan berbagai tanaman air atau daun-daunan sebagai tempat bertelur kelak.
  • Masukan induk tetra yang telah dipisahkan dengan pejantannya. Kemudian, masukan pejantannya.
  • Tutup tempat pembiakan tersebut. Jangan lupa lubangi sedikit agar Anda bisa mengevaluasi tingkah pola ikan-ikan tersebut. Jika Anda melihat pejantan dan indukan saling kejar, kurang lebih 3 hari kemudian akan tampak telur-telur yang sudah menempel di tumbuhan air dan dedaunan yang ada.
  • Pindahkan induknya. Tutup tempat dengan penutup yang rapat atau kain hitam sehingga tidak ada cahaya yang masuk. Kira-kira 3 hari kemudian telur-telur tetra akan menetas.
  • Beri makan anak-anak tetra dengan bakteri pembusuk (infusoria) yang ada di daun kubis yang dibusukan. Kemudian setelah 2 sampai 3 minggu, penutup tempat pembiakan sudah bisa dibuka. Anda bisa melihat anak-anak tetra di sana.
  • Sebaiknya untuk tempat yang berhawa panas, pembiakan dapat dilakukan di dalam kamar mandi atau kamar khusus yang lembab dan dingin.
Bagaimana Anda dapat membedakan ikan tetra jantan dan betina ? Caranya mudah, perhatikan jenis tetranya. Pejantan biasanya bertubuh agak panjang dan memiliki salur yang cenderung lurus. Sedangkan betinanya sedikit bulat dan lebih pendek dengan perut yang membesar, salurnya agak bengkok.

Demikianlah tentang cara budidaya ikan tetra, semoga bermanfaat dan memberikan peluang bisnis terbaru bagi masyarakat Indonesia khususnya. Semangat dan sukses selalu.

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar