Teknik Pembenihan Ikan Mas Secara Umum
Pembenihan ikan mas merupakan tahapan sangat penting dalam budidaya ikan mas. Tahapan ini juga merupakan tahapan sangat penting untuk keberhasilan budidaya ikan mas.
Berbagai literatur mengenai teknik pembenihan ikan mas sudah banyak ditulis orang, tetapi pada dasarnya atau secara garis besarnya teknik pembenihan ikan mas seperti yang akan disampaikan berikut ini cukup representatif.
Hanya saja antara literatur yang satu dengan literatur yang lainnya mempunyai perbedaan sistematika. Hal ini sebenarnya tidak perlu dipersoalkan karena penulis mempunyai kebebasan tersendiri dalam menyampaikan materi sebatas tidak menyimpang dari kebenaran data atau informasi yang harus disampaikan kepada pembaca sekalian yang budiman hehe.
Pada bagian ini hanya dibahas mengenai cara pembenihan dengan menggunakan hapa yang biasanya diterapkan di BBI (Balai Benih Ikan).
Pada bagian lain untuk perbandingan dan pengayaan wawasan pembaca dibahas pula teknik pembenihan ikan mas berdasarkan tulisan yang disampaikan oleh penulis yang berbeda.
Uraian teknik pembenihan ikan mas berikut disarikan dari tulisan serupa yang disampaikan oleh Heru Susanto dan Agus Rochdianto(2000).
A. Penyiapan Induk Ikan Mas
1. Pemilihan Calon Induk
Penting diperhatikan bagi para petani ikan mas, seandainya di kolam-kolam yang dimiliki sudah ada diseleksi untuk dijadikan induk.
Diusahakan induk yang diseleksi benar-benar jenis unggul dengan pertumbuhan bagus, berumur setahun atau lebih, sehat, tidak cacat, dan bersisik besar dengan letak beraturan.
Bila yang dimaksud sudah diperoleh, maka sebaiknya ikan tersebut segera dipisahkan dan dipelihara tersendiri di kolam pemeliharaan induk.
Langkah awal yang baik tersebut tidak berhenti di situ, ada langkah lain berikutnya yaitu setelah seleksi pertama tersebut, calon induk perlu diseleksi lagi berdasarkan jenis kelaminnya.
Bila sudah diseleksi, maka induk jantan dipelihara di kolam khusus untuk jantan, sedangkan induk betina di kolam khusus untuk betina. Pemisahan kolam ini bertujuan agar induk-induk tersebut tidak dapat kawin sembarangan.
Namun, yang harus diingat bahwa pemilihan induk sebaiknya hanya satu jenis kelamin saja. Misalnya, kita hanya memilih calon induk betina saja dan menyisihkan calon induk jantan. Hal ini bertujuan untuk menghindari turunnya mutu induk ikan karena perkawinan pada satu keturunan.
Calon induk jantan sebaiknya didatangkan dari luar daerah dengan seleksi yang sama. Bagi petani ikan yang sudah berpengalaman penentuan jenis kelamin ikan mas dapat dilakukan dengan mudah.
Pemilihan ikan mas berkelamin jantan dapat dilakukan dengan cara menekan bagian perut ke arah ekor. Bila dari lubang kelaminnya mengeluarkan cairan berwarna putih susu maka kita dapat memastikan ikan tersebut berkelamin jantan.
Pemilihan induk betina yang layak kawin dapat ditentukan dengan cara melihat bagian perut ke arah lubang kelamin. Bila di bagian tersebut membengkak, dapat dipastikan ikan tersebut berkelamin betina.
Kalaupun dengan cara tersebut dirasakan mengurut perut yang membengkak tersebut ke arah ekor. Bila dari lubang kelami keluar cairan berwarna kuning bening, maka dipastikan calon induk tersebut berkelamin betina dan layak dikawinkan.
Perhatian untuk ikan-ikan calon induk memang seyogyanya diistimewakan. Misalnya, selama pemeliharaan di kolam induk, sebaiknya calon induk pilihan perlu juga dijaga kesehatannya serta senantiasa diberi makanan bergizi dan berprotein tinggi.
Makanan tersebut biasanya berupa pellet dengan kandungan protein 20-25%. Selain makanan tersebut, sesekali dapat diberikan makanan alami berupa dedauanan ataupun cacing tanah. Dengan cara ini, diharapkan induk-induk tersebut akan menghasilkan benih yang bermutu baik.
2. Pemilihan Induk Matang Kelamin
Teknik pemilihan induk ikan mas yang telah matang kelamin pun dapat dilakukan dengan cara seperti pemilihan calon induk, yaitu dengan cara memperhatikan keadaan fisik induk. Namun, selain fisik, induk harus dilihat dari tingkat kematangan gonad.
3. Pemindahan Induk Matang Kelamin
Induk ikan mas yang akan dipijahkan harus ditempatkan di kolam penampuangan, bahkan dilepaskan di kolam pemeliharaan induk. Di kolam penampungan ini induk jantan tetap dipisahkan dengan induk betina.
Pemijahan yang baik dilakukan dengan memperhitungkan jumlah benih yang kita perlukan setelah itu, disesuaikan dengan jumlah indukannya semakin banyak benih yang diharapkan, maka semakin banyak pula induk yang akan dikawinkan.
Sebaliknya induk jantan dan induk betina yang akan dipijahkan harus mempunyai perbandingan yang sama. Misalnya, bila total berat induk betina 6 kg maka berat induk jantan pun harus 6 kg. Perbandingan jumlah ekor memang dikesampingkan.
Namun demikian tetap diusakan agar tidak terjadi perbedaan yang mencolok antara jumlah induk jantan dan induk betina.
Demikianlah sekilas tentang pembahasan materi Teknik Pembenihan Ikan Mas Secara Umum, apabila ada kekurangan materi ataupun kesalahan penulisan mohon dimaklumi karena beberapa kesibukan yang membuat menyambi membuat postingan ini. Postingan selanjutnya kita akan membahas tentang Penyiapan Kolam Pemijahan dan Perlengkapannya. Salam Sukses dan terus semangat untuk memajukan Indonesia dari sektor perikanan air tawar.