--> Skip to main content
Budidaya

follow us

Cara produksi Pakan Ikan Lele Sendiri

Cara produksi Pakan Ikan Lele Sendiri

Komponen biaya paling tinggi dalam industri peternakan dan perikanan adalah pakan. Apabila peternak menggunakan pakan buatan dari toko, nilainya bisa mencapai 70% dari seluruh komponen biaya.

Saat ini harga pakan buatan sudah sekitar Rp.10.000,- per kg. Karenanya, para peternak lele biasanya memilih menggunakan pakan ramuan sendiri sehingga margin yang diperoleh bisa lebih besar dibandingkan penggunaan pakan buatan pabrik.

Biasanya para peternak akan meramu pakan yang terdiri dari dedak halus 20%, ampas tahu 20%, menir atau jagung giling 20%, dan ayam broiler mati yang dibeli borongan di peternakan ayam atau ikan rucah yang dibeli di Tempat Pelangkan Ikan (TPI) sebanyak 35%, tepung tapioka 5% dan vitamin C serta B Complex. Ayam broiller atau ikan tadi dibersihkan dan hanya diambil dagingnya. Berikut teknik pembuatan pakan ikan lele.

Identifikasi dan Pemilihan Bahan Baku Buatan
Dalam pembuatan pakan buatan untuk ikan, hal pertama yang harus dipertimbangkan adalah persyaratan bahan baku untuk pakan yaitu :

  1. Bahan baku pakan tidak boleh bersaing dengan bahan makanan manusia. Bila manusia banyak membutuhkannya, bahan baku ini tidak boleh diberikan kepada ikan.
  2. Bahan baku ini harus tersedia dalam waktu lama, atau ketersidiaannya harus kontinyu. Bahan baku yang pada suatu saat ada dan kemudian lenyap, harus dihindari. Padi yang diproduksi secara massal dan nasional, tentu ruah. Sebaliknya untuk bahan baku yang diproduksi secara terbatas, juga akan menghasilkan bahan secara terbatas pula.
  3. Harga bahan baku, walaupun bisa digunakan, tetapi bila harganya mahal maka penggunaan bahan atau peran bahan baku itu sebagai bahan baku sudah tersisihkan. Sebenarnya murah atau mahalnya bahan baku itu harus dinilai dari manfaat bahan itu, yang merupakan cermin dari kualitas bahan tersebut. Tepung ikan, misalnya harganya memang mahalm tetapi bila dibandingkan dengan kandungan proteinnya yang tinggi dan kelengkapan asam amonianya, maka penggunaan tepung ikan menjadi murah.
  4. Kualitas gizi bahan baku, menjadi persayaratan penting lainnya. Walaupun harganya murah, banyak terdapat di Indonesia, dan ketersediaannya kontinyu, tetapi apabila kandungan gizinya buruk, tentu bahan baku ini tidak dapat digunakan.
Berikut akan saya uraikan Formulasi Pakan Ikan Lele
Sebelum mulai menghitung, harap diingat bahwa suatu bahan baku disebut bahan sumber protein apabila kadar proteinnya >20%. Karena harga protein paling mahal, maka yang pertama dihitung adalah protein, sedangkan yang lainnya menyesuaikan.

Misalnya dengan menambahkan sumber energi. Yang paling mudah adalah menggunakan metode Bujur Sangkar.
44-27 = 17
27-8,2 = 18,8

Sebagai contoh, akan disiapkan pakan ikan dengan 27% protein, dari bahan dedak dan bungkil kedelai. Untuk membuat pakan ikan lele 27% protein sebanyak 100 kg, kita harus mencampur dedak sebagai berikut :

Dedak : 17/35,8 = 47,5% x 100 = 47,5 kg
Kedelai : 18,8/35,8 = 52,5% x 100 = 52,5 kg

Kebutuhan alat pembuatan pakan :
  1. Baskom
  2. Ayakan / Saringan
  3. Penggilingan
  4. Kompor
  5. Dandang
  6. Pisau
Kebutuhan Bahan Pakan ikan :
  1. Daging ikan giling 50%
  2. Dedak 45%
  3. Minyak ikan 1%
  4. Vitamin 2%
  5. Tepung sagu 5%
Sehingga untuk membuat 1 kg pakan ikan dibutuhkan : Daging ikan giling 500 gram, dedak 450 gram, minyak ikan 10 gram, vitamin 20 gram dan tepung sagu 50 gram.

Demikianlah penjelasan mengenai pembuatan pakan ikan lele sendiri. semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca dan terutama sebagai catatan bagi penulis untuk di masa depan. Salam sukses...

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar