Pengetahuan mengenai fekunditas merupakan salah satu aspek yang memegang peranan penting dalam biologi perikanan.
Fekunditas ikan telah dipelajari bukan saja merupakan salah satu populasi, sifat-sifat rasial, produktifitas dan persoalan stok rekrutmen (Bagenal, 1978).
Dari fekunditas secara tidak langsung kita dapat menaksirkan jumlah anak ikan yang akan dihasilkan dan akan menentukan pula jumlah ikan dalam kelas umur yang bersangkutan. Dalam hubungan ini tentu strategi reproduksi dalam rangka mempertahankan kehadiran spesies itu di alam.
Selain itu, fekunditas merupakan suatu subyek yang dapat menyesuaikan dengan bermacam-macam kondisi terutama dengan respons terhadap makanan. Jumlah telur yang dikeluarkan merupakan satu mata rantai penghubung antara satu generasi dengan generasi berikutnya, tetapi secara umum tidak ada hubungan yang jelas antara fekunditas dengan jumlah telur yang dihasilkan.
Macam-macam Fekunditas
Telah banyak usaha-usaha untuk menerangkan dan membuat definisi mengenai fekunditas. Mungkin defisini yang paling dekat dengan kebenarannya adalah seperti apa yang terdapat pada ikan Salmon.
Ikan salmon selama hidupnya hanya satu kali memijah dan kemudian mati. Semua telur-telur yang akan dikeluarkan pada waktu pemijahan itulah yang dimaksudkan dengan fekunditas.
Tetapi karena spesies ikan yang ada itu bermacam-macam dengan lebih mengembangkan lagi definisi fekunditas sehubungan dengan aspek-aspek yang ditelitinya. Misalnya kesulitan yang timbul dalam menentukan fekunditas itu ialah komposisi telur yang heterogen, tingkat kematangan gonad yang tidak seragam dari populasi ikan termaksud, waktu pemijahan yang berbeda-beda dan lain sebagainya.
Bagenal pada tahun 1978 membedakan antara fekunditas yaitu jumlah telur matang yang akan dikeluarkan dengan fertilitas yaitu jumlah telur matang yang dikeluarkan oleh indukan.
Menurut Nikolsky pada tahun 1963 jumlah telur yang terdapat dalam ovari ikan dinamakan fekunditas individu, fekunditas mutlak atau fekunditas total. Dalam hal ini, ia memperhitungkan telur yang ukurannya berlain-lainan.
Oleh karena itu, dalam memperhitungkannya harus diikutsertakan semua ukuran telur dan masing-masing harus mendapatkan kesempatan yang sama. Konsekuensinya harus mengambil telur dari beberapa bagian ovari (kalau tidak dengan metode numerikal).
Kalau telur yang jelas kelihatan ukurannya berlainan dalam daerah yang berlainan dengan perlakuan yang sama harus dihitung terpisah. Tetapi pada tahun 1969, Nikolsky selanjutnya menyatakan bahwa fekunditas individu adalah jumlah telur dari generasi tahun itu yang akan dikeluarkan tahun itu pula.
Telur yang besar akan dikeluarkan pada tahun itu dan yang kecil akan dikeluarkan pada tahun berikutnya. Tetapi sering terjadi kalau kondisi baik, telur yang kecilpun akan dikeluarkan menyusul telur yang besar.
Sehubungan dengan hal ini maka dianjurkan untuk menentukan fekunditas ikan apabila ovari ikan itu sedang dalam tahap kematangan yang ke IV menurut Nikolsky dan yang paling baik adalah sesaat sebelum terjadinya pemijahan.
Fekunditas individu akan diterapkan untuk ikan-ikan yang mengadakan pemijahan beberapa kali dalam satu tahun, karena mengandung telur dari berbagai tingkat dan akan lebih sulit lagi menentukan telur yang benar-benar akan dikeluarkan pada tahun yang akan datang.
Jadi fekunditas individu ini baik diterapkan pada ikan-ikan yang mengadakan pemijahan tahunan atau satu tahun sekali. Sehubungan dengan hal ini maka fekunditas individu tidak relevan dengan fekunditas total. Royce pada tahun 1972 menyatakan bahwa fekunditas total ialah jumlah telur yang dihasilkan ikan selama hidup.
Oke itu saja dulu, karena belum shalat Insya Allah setelah shalat akan dilanjutkan lagi artikelnya dengan postingan yang baru mengenai Fekunditas. Semoga artikel ini bermanfaat ya bagi para pembudidaya perikanan di Indonesia.